Bagaimana krisis virus corona membantu memperbaiki lingkungan di seluruh dunia

Karena aktivitas ekonomi telah melambat, kualitas udara di Eropa dan Cina untuk sementara meningkat. Bagi para ilmuwan iklim, perubahan perilaku oleh jutaan orang di seluruh dunia menunjukkan kemungkinan untuk melakukan hal yang sama untuk menangani krisis iklim.

NASA Earth Observatory

Source: NASA Earth Observatory

Pesawat-pesawat udara tidak diterbangkan, orang-orang dikunci di dalam rumah dan pabrik-pabrik ditutup.

Ketika manusia memperlambat laju kegiatan ekonomi untuk mencoba dan mencegah penyebaran COVID-19, dunia alami, tampaknya justru bernapas lega.

Akibatnya, polusi udara di wilayah Cina dan Eropa telah berkurang.

Di Cina, NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA) melihat penurunan signifikan dalam polusi antara Januari dan Februari.

Gambar-ganbar satelit menunjukkan pengurangan kadar nitrogen dioksida - yang disebabkan oleh mobil, pembangkit listrik, dan fasilitas industri - daripada jumlah biasanya selama periode itu, seperti halnya ketika Tahun Baru Imlek, sering menyebabkan penurunan emisi.

NASA Earth Observatory
Source: NASA Earth Observatory
Badan-badan itu membandingkan perubahan sebelum penguncian di Wuhan pada 23 Januari dan selama karantina antara 10-25 Februari, dan menemukan konsentrasi gas menurun secara signifikan. Pengurangan itu mula-mulanya diperhatikan di Wuhan tetapi akhirnya menyebar ke seluruh negeri.

Pengurangannya diperkirakan antara 10-30 persen.

Bagi para peneliti NASA, perubahan itu mengejutkan.

"Ini adalah pertama kalinya saya melihat penurunan dramatis di area seluas itu untuk acara tertentu," kata peneliti kualitas udara NASA Fei Liu dalam sebuah pernyataan.

A man wears a face mask in Beijing
A man wears a face mask in Beijing, China, on 13 February. Source: Getty Images
Beberapa ahli mengatakan pengurangan polusi bahkan mungkin menyelamatkan lebih banyak nyawa daripada korban jiwa yang disebabkan oleh virus mematikan di Cina.

Menurut perhitungan kasar yang dilakukan oleh ilmuwan Universitas Stanford Marshall Burke, pengurangan polusi udara mungkin telah membantu menyelamatkan 77.000 orang di Cina di bawah usia lima tahun, dan lebih dari 70 tahun.

“Mengingat sejumlah besar bukti bahwa menghirup udara kotor berkontribusi besar terhadap kematian dini, pertanyaan alami - jika memang aneh - adalah apakah nyawa yang diselamatkan dari pengurangan polusi yang disebabkan oleh gangguan ekonomi dari COVID-19 ini melebihi angka kematian akibat virus itu sendiri, "tulisnya dalam .  

"Bahkan di bawah asumsi yang sangat konservatif, saya pikir jawabannya jelas 'ya'."
Children wearing face masks in Beijing
Children wearing face masks play at a park in Beijing on 20 March. Source: AFP/Getty Images
Namun pengurangan untuk Cina, berumur pendek. Tingkat nitrogen dioksida meningkat lagi karena kehidupan perlahan kembali normal untuk beberapa orang.

Pengurangan nitrogen dioksida juga telah diperhatikan di seluruh Eropa, tetapi khususnya Italia utara, di mana pengunciannya dimulai pada 9 Maret.

Badan Antariksa Eropa mencatat perubahan antara 1 Januari hingga 11 Maret menggunakan satelit Copernicus Sentinel-5P.

Josef Aschbacher, direktur program pengamatan Bumi di ESA, mengatakan sementara faktor cuaca harus dipertimbangkan, pengurangan itu cukup mengejutkan.

"Penurunan di Italia, terutama di atas Lembah Po, telah cukup signifikan dan tentunya sebagian besar terkait dengan kuncian Italia karena wabah COVID-19," katanya kepada SBS News.

“Namun, saya percaya bahwa tingkat polusi akan semakin menurun dalam beberapa hari dan minggu ke depan. Selain itu, negara-negara lain sekarang menerapkan tindakan drastis, dan kami akan melihat berkurangnya polusi udara (mis. Tingkat NO2) sebagai hasilnya. "

Air pollution in Iran
Cloudy and clear sky cover Iran's capital Tehran on 2 March as air pollution levels drop due to coronavirus. Source: Anadolu/Getty Images
Ilmuwan iklim Michael Mann mengatakan kita cenderung melihat penurunan emisi global karena perlambatan ekonomi di seluruh dunia.

"Kami berharap bahwa penurunan produk domestik global mengarah pada penurunan emisi karbon," katanya.

“Ini sangat sulit diprediksi karena, kita belum tahu persis apa dampaknya terhadap ekonomi.
“Tetapi saya mengharapkan dampak yang lebih besar daripada resesi besar pada akhir tahun 2000-an / awal 2010-an dan penurunan, mungkin beberapa persen, dalam emisi karbon global.”

Ilmuwan iklim Australia Robyn Schofield mengatakan Australia juga kemungkinan akan melihat penurunan emisi, meskipun terlalu dini untuk memperkirakan berapa banyak.
Dr Schofield, yang berspesialisasi dalam studi polusi udara, mengatakan kita dapat berharap untuk melihat pengurangan di daerah perkotaan karena keterbatasan transportasi dan industri.

"Kami pasti akan melihat pengurangan emisi gas rumah kaca dari sektor transportasi dan sektor industri sehingga kami akan melihat pengurangan gas rumah kaca yang besar juga," katanya.

'Kesmepatan untuk Bertindak'

Baik Dr Schofield maupun Mr Mann percaya perubahan dramatis menunjukkan bagaimana dunia dapat digerakkan untuk bertindak terhadap perubahan iklim.

“Ada pelajaran yang harus dipetik bahwa secara sosial kita dapat berubah dan kita dapat berubah dengan cepat dan itu dapat memiliki manfaat kesehatan yang besar,” kata Dr. Schofield.

Mr Mann mengatakan krisis jangka panjang sebenarnya adalah perubahan iklim itu sendiri.

“Dan ironisnya tanggapan kita terhadap krisis yang berbeda - pandemi virus corona - menunjukkan bahwa kita dapat mengubah cara kita, tetapi hanya ketika ada upaya pemerintah yang mendukung perubahan perilaku, yang telah kita lihat dengan virus corona dan perlu dilihat sekarang , dengan perubahan iklim, ”katanya.

Mr Aschbacher mengatakan perubahan hanya akan sementara meningkatkan kualitas udara dan pengurangan emisi CO2 selama beberapa minggu atau bulan dan akan memiliki dampak kecil untuk jangka panjang.

“Apa yang dapat dilakukan, adalah mengubah persepsi orang untuk membuat mereka menyadari bahwa aktivitas manusia memiliki dampak besar pada lingkungan planet ini dan mungkin menyebabkan pemikiran ulang secara parsial dalam beberapa domain.”
Mr Aschbacher berbasis di Roma dan telah melihat tragedi manusia dari virus itu terungkap di Italia.

“Kita semua berharap pandemi virus corona akan mereda secepat mungkin dan tidak menyebabkan lebih banyak korban.

“Kami harus berhati-hati untuk tidak membenarkan peningkatan kualitas udara dengan mengorbankan nyawa manusia yang disebabkan oleh coronavirus.” 

 

Jika Anda yakin telah tertular virus corona, hubungi dokter Anda, jangan mengunjunginya, atau hubungi Hotline Informasi Kesehatan Virus Corona nasional di 1800 020 080. Jika Anda kesulitan bernapas atau mengalami keadaan darurat medis, hubungi 000.
 

Share
Published 21 March 2020 10:30pm
By Rashida Yosufzai
Presented by Ricky Onggokusumo


Share this with family and friends