COVID-19: AS Susul Cina, Donald Trump akan Bicara dengan Xi Jinping

AS telah menyusul Cina dan Italia dalam jumlah kasus positif virus corona terbanyak di dunia.

A statewide ban on all non-solitary outside activities is currently in place in New York to stop the spread of coronavirus

A statewide ban on all non-solitary outside activities is currently in place in New York to stop the spread of coronavirus Source: EPA

Jumlah kasus positif virus corona di Amerika Serikat melampaui 81.300 pada hari Kamis, lebih banyak dari negara lain, mengalahkan Italia dan Cina.

Cina berada di urutan kedua dengan lebih dari 81.280 kasus, sedangkan Italia di urutan ketiga dengan setidaknya 80.530 kasus.
Presiden Donald Trump, yang tertarik untuk mencabut lebih awal langkah-langkah social distancing dari virus corona yang merugikan perekonomian, mengatakan dirinya akan mengusulkan membagi Amerika Serikat berdasarkan tingkat risiko.

Dalam sebuah surat kepada para gubernur negara bagian yang dikeluarkan oleh Gedung Putih, Mr Trump mengatakan bahwa pengujian yang kini lebih baik memungkinkan pemetaan ancaman virus di tingkat lokal.

"Di bawah kriteria yang didorong oleh data ini, kami akan menyarankan pedoman yang mengkategorikan negara sebagai berisiko tinggi, berisiko menengah, atau berisiko rendah," katanya.
Mr Trump mengatakan rencana baru itu akan disusun "dalam koordinasi erat" dengan para pakar kesehatan.

Ia tidak mengatakan kapan pedoman baru ini akan dikeluarkan tetapi ia sebelumnya telah mengindikasikan bahwa secepatnya minggu depan ketika periode 15 hari rekomendasi jarak sosial di seluruh negara ini akan berakhir.

Para gubernur negara bagian memiliki wewenang untuk memerintahkan atau mencabut aturan karantina dan pengambilan jarak sosial, sehingga tidak jelas apa tanggapan yang akan diperoleh dari dorongan Mr Trump untuk kembali ke kondisi normal secara cepat.

Khawatir dengan jatuhnya aktivitas ekonomi karena sejumlah besar warga Amerika menjauh dari pekerjaan mereka dan transportasi yang melambat, pekan ini Mr Trump pekan ini mengemukakan alasan untuk dimulainya kembali aktivitas normal dengan cepat.
Namun, ia mundur dari niat awalnya untuk membuka kembali Amerika secara luas saat Paskah - kurang dari tiga minggu - setelah kritik di Kongres, media dan diantara beberapa profesional kesehatan, yang berpendapat bahwa kesabaran diperlukan untuk mengambil momentum dari penyebaran virus corona.

Terlalu dini mengakhiri pengambilan jarak sosial dapat memungkinkan penyakit untuk kembali muncul, mereka memperingatkan.

Surat hari Kamis tersebut mengindikasikan bahwa Mr Trump sedang mempertimbangkan pembukaan kembali yang fleksibel dan terbatas di wilayah-wilayah yang berisiko rendah, bukannnya secara lebih luas.

Namun, ada sedikit rincian lain tentang bagaimana ia melihat hal ini berjalan.

"Sementara kami meningkatkan perlindungan terhadap virus, orang Amerika di seluruh negeri berharap hari akan segera tiba dimana mereka dapat melanjutkan kehidupan ekonomi, sosial, dan keagamaan mereka yang normal," tulisnya.

Donald Trump akan lakukan pembicaraan dengan Xi Jinping

Mr Trump meragukan bahwa Amerika Serikat telah menjadi pusat global dari virus ini, dengan mengatakan "Anda tidak tahu jumlahnya di Cina."

Mr Trump mengatakan dirinya dan Presiden Cina, Xi Jinping, akan membahas pandemi global melalui telepon hari ini dan menekankan bahwa mereka memiliki "hubungan yang sangat baik".

Meski demikian, ia terlibat dalam percekcokan yang telah meletus di kedua negara terkait pihak yang disalahkan atas penyakit tersebut.
Sementara Mr Trump berulang-kali menekankan dengan menyebut COVID-19 dengan "Virus Cina" karena kasus virus itu pertama kali ditemukan di kota Wuhan, hal ini telah memuat beberapa pihak di Cina marah dan menimbulkan tudingan rasis di dalam negeri. 

Mr Trump mengatakan dirinya menekan balik karena pejabat Kementerian Luar Negeri Cina telah memunculkan teori konspirasi bahwa para tentara AS membawa virus itu ke Cina.

"Tidak, itu datang dari Cina," ia menekankan pada hari Kamis, meski menambahkan, "jika mereka merasa demikian, maka kita lihat saja."

Selain virus corona dan keruntuhan ekonomi besar-besaran yang dihasilkan dari strategi sosial jarak jauh di seluruh dunia, Mr Trump dan Mr Xi kemungkinan besar akan membahas rencana untuk menegosiasikan perjanjian perdagangan baru antara dua ekonomi terbesar dunia itu.

Mr Trump mengindikasikan kemungkinan bahwa Mr Xi mungkin "ingin menunggu" sampai setelah pemilihan presiden AS pada November "untuk melihat apakah Trump kalah."

Menurut Mr Trump, kemungkinan lawannya dari Partai Demokrat, Joe Biden, akan menjadi "mimpi terbaik di dunia" bagi Beijing dalam hal negosiasi.

With AAP

Warga Australia harus menjaga jarak setidaknya 1,5 meter dari orang lain. Kepadatan di dalam ruangan tidak boleh lebih dari satu orang per empat meter persegi.

Jika Anda yakin telah terjangkit virus tersebut, hubungi dokter Anda (jangan kunjungi) atau hubungi Hotline Nasional Informasi Kesehatan Virus Corona di nomor 1800 020 080.

Jika Anda kesulitan bernapas atau mengalami keadaan darurat medis, hubungi 000.

SBS berkomitmen untuk memberi informasi kepada komunitas Australia yang beragam tentang perkembangan terbaru dari COVID-19. Berita dan informasi tersedia dalam Bahasa Indonesia di 

Share
Published 27 March 2020 3:21pm
Presented by SBS Indonesian
Source: AFP, SBS


Share this with family and friends