Sebuah gempa berkekuatan 7,5 SR menghantam Pulau Sulawesi di Indonesia pada hari Jumat, yang menyebabkan siaga tsunami setelah gempa yang lebih ringan merobohkan rumah-rumah di wilayah yang sama, dan para pejabat memperkirakan kerusakan lebih lanjut.
Peringatan itu dicabut dalam waktu satu jam, tetapi para pejabat meminta masyarakat untuk tetap waspada karena adanya sejumlah gempa susulan yang berkekuatan sedang.
"Kami menyarankan masyarakat untuk tetap berada di daerah yang aman, menjauhi bangunan-bangunan yang rusak," Sutopo Purwo Nugroho, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana, mengatakan dalam sebuah wawancara televisi.
Dirinya menambahkan bahwa lembaga nasional di Jakarta ini mengalami kesulitan menghubungi beberapa pihak berwenang di daerah yang terkena bencana tersebut.
Survei Geologi AS menyatakan besarnya gempa kedua adalah 7,5 SR, setelah sebelumnya mengatakan 7,7 SR.
Gempa sebelumnya menghancurkan beberapa rumah, menewaskan satu orang dan melukai sedikitnya 10 orang, kata pihak berwenang.
"Gempa (kedua) terasa sangat kuat, kami memperkirakan tejadi lebih banyak kerusakan dan lebih banyak korban," ujar Nugroho.
Serangkaian gempa bumi pada bulan Juli dan Agustus menewaskan hampir 500 orang di pulau liburan Lombok, ratusan kilometer Barat Daya Sulawesi.
Indonesia berada di Cincin Api Pasifik dan sering dilanda gempa bumi.
Pada tahun 2004, gempa bumi besar di lepas pantai Sumatera sebelah utara Indonesia memicu tsunami di Samudera Hindia, menewaskan 226.000 orang di 13 negara, termasuk lebih dari 120.000 di Indonesia.
