Pembangunan Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Senilai $1,1 Miliar Di Indonesia Untuk Memanfaatkan Pasokan Nikel Telah Dimulai

Hyundai Motor Group Korea Selatan dan LG Energy Solution pada hari Rabu memulai pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik senilai $ 1,1 miliar di Indonesia, untuk memanfaatkan pasar konsumen yang berpotensi besar di negara Asia Tenggara dan pasokan nikel alami yang kaya.

Presiden RI Jokowi at groundbreaking meeting Karawang

President Jokowi at groundbreaking ceremony Karawang Source: Secretary Cabinet

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan groundbreaking atau peletakkan batu pertama yang menandai pembangunan pabrik baterai mobil listrik proyek Hyundai Motor Group dengan LG Energy Solution di Karawang, Jawa Barat.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan Indonesia menjadi produsen kendaraan listrik terbesar di dunia dalam tiga hingga empat tahun ke depan. Ini didasarkan oleh cadangan nikel Indonesia yang besar. Seperti diketahui, nikel merupakan bahan baku utama baterai lithium.

Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan, upaya menjadikan Indonesia sebagai industri kendaraan listrik terbesar adalah dengan memberikan nilai tambah dari komoditas tambang nikel. Menurutnya, industri hilir nikel akan meningkatkan nilai tambah bijih nikel secara signifikan.

“Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia dengan potensi yang luar biasa. Saya yakin dalam tiga hingga empat tahun ke depan, melalui manajemen yang baik, manajemen yang baik akan mampu menjadi produsen utama barang jadi berbasis nikel seperti baterai lithium. , aki listrik, aki kendaraan listrik”, ujarnya saat kegiatan groundbreaking industri aki kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat, Rabu, 15 September.

Produksi nikel Indonesia telah meningkat pesat sejak 2014, menjadikan negara ini sebagai produsen nikel terbesar kedua di dunia setelah China, kata Rajiv Biswas, kepala ekonom Asia-Pasifik dengan firma riset IHS Markit. Bijih nikel laterit adalah bahan baterai lithium.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan peletakkan batu pertama yang menandai pembangunan pabrik baterai mobil listrik proyek Hyundai Motor Group dengan LG Energy Solution di Karawang, Jawa Barat. Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan peletakkan batu pertama yang menandai pembangunan pabrik baterai mobil listrik Source: Indonesian Presidential Secretariat
Hyundai Motor Group Korea Selatan dan LG Energy Solution pada hari Rabu memulai pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik senilai $ 1,1 miliar di Indonesia, untuk memanfaatkan pasar konsumen yang berpotensi besar di negara Asia Tenggara dan pasokan nikel alami yang kaya.

Perusahaan patungan 50-50, yang dijadwalkan untuk beroperasi di Kabupaten Karawang, provinsi Jawa Barat di Indonesia, akan mulai beroperasi tahun ini dan mulai berproduksi pada 2024 dengan kapasitas tahunan untuk sel baterai 10 gigawatt jam, kata Hyundai dalam sebuah pernyataan, Kamis.

Hyundai dan LG dapat menghasilkan 150.000 kendaraan listrik bertenaga baterai pada kapasitas itu, kata pernyataan itu. Pabrik yang dibangun di atas lahan seluas 330.000 meter persegi akan membantu Hyundai dan anak perusahaannya Kia “mengamankan pasokan baterai EV yang stabil dengan harga yang kompetitif” untuk kendaraan listrik masa depan, tambahnya.
LG's EV Battery
LG's EV Battery Source: Getty
Presiden Jokowi yang hadir dalam acara di Karawang tersebut mengatakan pembangunan PLTA tersebut membuktikan “komitmen serius” pemerintah untuk mengembangkan industri hilir pertambangan Indonesia dan “secepatnya melepaskan diri dari jebakan ekspor bahan mentah”.

“Masa keemasan komoditas bahan baku telah berakhir,” kata Widodo. "Kita harus berani mengubah struktur ekonomi berbasis komoditas ke hilir dan industrialisasi, menjadi bangsa yang kuat berdasarkan pengembangan inovasi teknologi."

Pasar EV Indonesia sendiri bernilai $ 364 juta pada tahun 2019 dan diperkirakan akan tumbuh menjadi $ 816,22 juta pada tahun 2025, perkiraan firma analisis ResearchAndMarkets. Ini mengutip kekhawatiran di Indonesia tentang emisi gas rumah kaca dan insentif pemerintah untuk mendorong manufaktur EV domestik.

Hyundai, di antara pembuat mobil lainnya, telah bergulat selama beberapa tahun terakhir dengan pasokan sel yang terbatas, memaksanya untuk membatasi jumlah kendaraan yang dijual di Amerika Serikat.


 

Dengarkan  setiap hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu jam 3 sore.

Ikuti kami di  dan jangan lewatkan  kami.



Share
Published 16 September 2021 11:30am
Updated 16 September 2021 1:44pm
By SBS Indonesian
Presented by Ricky Kusumo
Source: Forbes

Share this with family and friends