Scott Morrison Puji Jokowi saat Pelantikan Presiden

Presiden Indonesia Joko Widodo telah memulai masa jabatan baru dengan sebuah upacara yang dihadiri oleh sejumlah pemimpin asing, termasuk Perdana Menteri Scott Morrison.

Joko Widodo shakes hands with Prime Minister Scott Morrison during their meeting ahead of Widodo's inauguration.

Joko Widodo (R) shakes hands with Prime Minister Scott Morrison during their meeting ahead of Widodo's inauguration. Source: AAP

Lebih dari 30.000 personel keamanan telah dikerahkan di Jakarta untuk pelantikan pemimpin Indonesia Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Upacara tersebut juga dihadiri oleh beberapa beberapa pemimpin negara lain termasuk Mahathir Mohamad dari Malaysia, Hun Sen dari Kamboja dan Perdana Menteri Scott Morrison.

"[Joko Widodo] telah menjadi teman luar biasa Australia dan kembali terpilihnya ia berbicara banyak tentang Indonesia," kata Mr Morrison kepada para wartawan di Jakarta.
Indonesian President Joko Widodo and his wife Iriana meet with Prime Minister Scott Morrison and wife Jenny ahead of the inauguration ceremony.
Indonesian President Joko Widodo and his wife Iriana meet with Prime Minister Scott Morrison and wife Jenny ahead of the inauguration ceremony. Source: AP
"Dan itu bukan hanya karena dia memiliki senyum terbaik diantara pemimpin mana pun, saya pikir, di dunia saat ini... Ketika Anda memiliki seseorang seperti Presiden Widodo, yang datang dari luar, dan telah berhasil di dua Pemilu yang berurutan, itu pencapaian yang luar biasa," ujarnya. 

"Dia memiliki hasrat nyata bagi rakyatnya dan dia merupakan anggota yang sangat signifikan dalam dialog regional kita."

Mr Widodo - yang dikenal sebagai Jokowi - adalah mantan pengusaha terkenal yang menyukai musik heavy-metal dari luar jajaran elit politik dan militer.

Pria berusia 58 tahun itu diagung-agukan sebagai jawaban Indonesia terhadap mantan Presiden AS Barack Obama ketika ia pertama kali terpilih pada 2014 untuk memimpin negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.

Pada hari Minggu pagi, Mr Widodo menulis di Twitter, "Kerja bersama, menuju Indonesia Maju".
Namun kepemimpinan Mr Widodo mendapat kecaman tajam setelah ia menghadapi serangkaian penolakan, mulai dari demonstrasi anti pemerintah dan kebakaran hutan yang mengirimkan asap yang memicu ketegangan diplomatik dengan beberapa negara tetangga Indonesia, hingga kerusuhan mematikan di Papua dan perlambatan ekonomi.

Protes baru-baru ini yang terjadi di negara kepulauan berpenduduk 260 juta tersebut termasuk demonstrasi mahasiswa terbesar sejak demo massa menggulingkan kediktatoran Suharto pada tahun 1998.

Hal ini mengancam untuk membayangi masa jabatan kedua dan terakhir dari Jokowi, memutarbalikkan keadaan hanya beberapa bulan setelah ia mencetak kemenangan pemilihan ulang yang sulit melawan seorang mantan jenderal militer.

Kekhawatiran akan serangan yang lain

Pelantikan pada hari Minggu itu juga dilaksanakan kurang lebih seminggu setelah menteri keamanannya ditikam dalam serangan oleh dua anggota kelompok ekstremis lokal yang berhubungan dengan kelompok Negara Islam, yang ditangkap di tempat kejadian.

Puluhan tersangka militan telah ditahan dalam usaha penjariangan yang dilakukan secara nasional setelah terjadinya upaya pembunuhan terhadap Wiranto.

Pria berusia 72 tahun tersebut sedang dalam perawatan di rumah sakit.

Pihak berwenang telah melarang demonstrasi massa karena khawatir pelantikan itu akan digunakan sebagai perlindungan untuk melakukan serangan lainnya mengingat pihak militan terus mengganggu negara yang memiliki mayoritas Muslim terbesar di dunia tersbeut.

Masa jabatan Jokowi yang baru juga dilatarbelakangi oleh kekhawatiran bahwa reformasi demokrasi Indonesia yang berlangsung selama dua dekade ini sedang terkikis.

Pemerintahannya tampak tidak siap ketika ribuan siswa turun ke jalan dalam protes pada bulan lalu atas serangkaian perubahan yang dipandang memecah belah, termasuk larangan seks pra-nikah dan pelemahan lembaga anti-korupsi. Tiga pelajar tewas dalam kerusuhan itu.

Perdagangan jadi agenda utama Morrison

Perdana Menteri Scott Morrison berada di Jakarta untuk menghadiri upacara pelantikan, tetapi waktu kunjungan tersebut juga merupakan waktu yang tepat tepat untuk membicarakan perdagangan dengan Indonesia. 

John Howard mengawali tradisi dimana pemimpin Australia menghadiri acara penting dari tetangga dekat negeri ini, yang juga ikut dilanjutkan oleh Kevin Rudd dan Tony Abbott.  

Menjelang upacara pelantikan, Mr Morrison dan Mr Widodo bertemu untuk membicarakan hubungan yang semakin bertumbuh antara kedua negara.

"Kami memiliki hubungan yang sangat penting, kami memiliki kerjasama strategis yang komprehensif," kata Mr Morrison kepada para wartawan setelah pertemuannya dengan Jokowi. 

"[Indonesia] adalah negara pertama yang saya kunjungi, dan [Widodo] adalah pemimpin pertama yang saya temui setelah saya menjadi Perdana Menteri."

Perdagangan menjadi topik yang menarik, dimana satu kesepakatan bilateral disetujui baru-baru ini dan kini sedang diratifikasi oleh kedua negara.

Kesepakatan ini telah menjadi sorotan politik selama sepekan terakhir karena Partai Buruh menghadapi tekanan dari serikat pekerja dan kelompok-kelompok lain agar tidak menyetujuinya. 

Partai Buruh telah mengindikasikan pihaknya akan mendukung kesepakatan ini - meski ada tentangan dari serikat buruh - walaupun mereka sedang meneliti atas adanya beberapa penyesuaian yang diharapkan Menteri Perdagangan Simon Birmingham dapat diselesaikan minggu ini.

Pimpinan Partai Buruh Anthony Albanese mengatakan perjanjian itu merupakan "peluang besar" bagi Australia.

"Sangatlah penting bagi kita untuk memiliki hubungan yang baik dengan tetangga sebelah Utara kita di Indonesia," katanya kepada wartawan di Sydney pada hari Minggu.

"Ada keuntungan ekonomi besar yang akan kita dapatkan, seiring dengan pertumbuhan Indonesia di masa depan. Indonesia memiliki perekonomian terbesar keempat di dunia pada tahun 2050, mereka sedang membangun ibu kota baru - dimana semua itu berarti pekerjaan bagi perusahaan infrastruktur Australia, untuk baja Australia, para insinyur Australia, arsitek Australia, perencana Australia, kantor hukum Australia serta para penyedia layanan."

Share
Published 21 October 2019 12:26pm
Source: SBS News

Share this with family and friends