Langka Tisu Toilet, Saatnya Warga Australia Membersihkan dengan Air?

Ditengah kelangkaan tisu toilet, beberapa orang bisa jadi berpikir bahwa ini merupakan saat yang tepat bagi warga Australia belajar menggunakan air untuk membersihkan saat ke toilet.

toilet paper

Is it the time for Australians to use water amidst toilet paper shortage? Source: Getty Images

Highlights
  • Kepanikan warga Australia membeli tisu toilet dalam jumlah banyak membuat tisu sulit ditemukan.
  • Membersihkan dengan air sebagai alternatif menggantikan kebutuhan tisu toilet.
  • Seorang ahli setuju bahwa air membersihkan lebih baik dan lebih sedikit memiliki dampak buruk agi bagian sensitif tubuh kita.
Meskipun supermarket-supermarket di Australia telah memberikan , tidak semudah itu juga bagi masyarakat untuk menemukan barang kebutuhan mendasar ini.

 dari perseteruan beberapa perempuan yang memperebutkan tisu toilet di sebuah supermarket di Chullora menggambarkan kepanikan warga ditengah sulitnya mendapatkan barang ini, yangmana mempengaruhi sebagian besar warga Australia.

Donny Verdian yang tinggal di Epping, NSW juga ikut merasakan sulitnya menemukan tisu toilet tapi mengaku tidak melakukan pembelian yang berlebihan.

"Kami sempat gerak cepat hanya untuk memastikan kebutuhan dalam dua minggu terpenuhi," ungkapnya pada SBS Indonesian melalui WhatsApp. "Ketika akhirnya didapat ya udah, nggak incar lagi."

Donny mengatakan bahwa menurutnya kepanikan yang dirasa oleh sebagian masyarakat disebabkan oleh beberapa hal.

"Kepanikan pertama karena orang berpikir bahwa tissue toilet itu penting banget," ujarnya. "Panik kedua yang bikin buruk, karena melihat orang-orang memborong maka sebagian orang barangkali jadi takut kalau kehabisan, maka ikut-ikutan ngeborong."

Selain berharap agar masyarakat Australia tidak memborong tisu melebihi kebutuhan, designer dan blogger ini juga mengatakan mungkin ini merupakan saat yang tepat bagi warga Australia untuk belajar menggunakan air di toilet.

"Harapanku ya belilah [tisu] sewajarnya dan belajar cebok pakai air," ujarnya.
قفسه های خالی یک فروشگاه
Empty shelves in Balmain Woolworths, Sydney, Saturday, March 7, 2020. Australians are stockpiling toilet paper over coronavirus fears. Source: AAP Image/Bianca De Marchi
Di beberapa negara termasuk Indonesia, cebok dilakukan menggunakan air dengan semprotan air atau pun gayung dan ember penuh air.

Kebiasaan ini pun tidak semudah itu ditinggalkan meski seseorang sudah lama tinggal di luar negeri, seperti halnya Donny. 

"Bahkan aku yang sudah lebih dari dua belas tahun tinggal di sini [Australia] pun masih tetap menggunakan air kok untuk cebok," tulis Donny di laman blognya.

"Bagiku tetap saja kalau belum cebok dengan air berarti belum cebok sampai bersih.

"Tisu toilet tetap kupakai ketika harus boker di luar rumah saja. Tapi kalau di rumah, aku hanya menggunakan tisu sedikit untuk sekadar ‘basa-basi’ lalu selebihnya ya pakai air."
young woman hand using bidet shower sitting on toilet, bidet spray, bidet sprayer or health faucet
Is it the time for Australians to learn using water instead of toilet paper? Source: Getty Images/MonthiraYodtiwong
Selain karena budaya dan kebiasaan, beberapa orang merasa membersihkan dengan tisu tidaklah seefektif jika dibandingkan dengan menggunakan air.

Dr Evan Goldstein, seorang dokter bedah rektal di New York City memiliki pandangan yang serupa.

Dalam sebuah wawancara dengan , ia mengatakan bahwa orang-orang beranggapan tisu toilet itu higienis padahal pada kenyataannya tidak. Dan tidak hanya bahwa tisu toilet membersihkan dengan kurang ideal, tetapi tisu juga dapat membuat cedera penggunanya.

"Tisu toilet yang kering dapat bersifat abrasif, jadi jika seseorang membersihkan dengan terlalu kasar atau terlalu sering, maka kulit yang tipis dan sensitif di bagian anus Anda dapat sobek, menyebabkan berdarah atau pun sakit," tulis artikel itu.


Share
Published 11 March 2020 10:44am
Updated 11 March 2020 11:31am
By Tia Ardha


Share this with family and friends