Dampak Media Sosial bagi Kesehatan Mental Masyarakat Negara Berkembang

Satu penelitian yang melihat hubungan antara kesehatan mental dengan penggunaan media sosial meneliti masyarakat di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Social Media

Social media's detrimental effect on mental health for people in developing countries. Source: Pixabay

Sejak beberapa tahun lalu telah banyak penelitian yang menghubungkan antara kesehatan mental dengan penggunaan media sosial. Sebagian besar penelitian itu dilakukan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris.

Namun baru-baru ini, sebuah penelitian tentang hubungan keduanya meneliti masyarakat di negara berkembang, seperti Indonesia.

Dipublikasikan melalui portal kesehatan , para peneliti - Sujarwoto Sujarwoto, Gindo Tampubolon dan Adi Cilik Pierewanhas - mendapati bahwa penggunaan media sosial berkontribusi terhadap rendahnya kesehatan mental di Indonesia.

Para peneliti mengatakan bahwa tingginya tingkat kesenjangan di negara itu disoroti di media sosial, menyebabkan kecemburuan dan kebencian melihat gambar-gambar yang bahagia dan positif yang ditunjukkan oleh orang lain lewat media sosial mereka.
Social Media
Social media, especially Facebook and Twitter, is incredibly popular in Indonesia. Source: Pixabay
Media sosial sangatlah populer di Indonesia. Facebook melaporkan total 54 juta pengguna individu di Indonesia, menjadikan negeri ini pengguna Facebook terbesar keempat di dunia. Sementara Twitter melaporkan 22 juta pengguna Indonesia, menempatkan negara itu di posisi kelima di seluruh dunia.

Studi yang meneliti Facebook, Twitter, dan chat ini melihat beberapa hal yang disebut ikut menjadi faktor yang mempengaruhi hubungan antara kesehatan mental dan penggunaan media sosial.

Kesenjangan ekonomi disebut semakin terasa di Indonesia sejak tahun 2000, dengan munculnya kelas masyarakat konsumen yang berseberangan dengan mereka yang berpendidikan rendah dan tidak dapat memperoleh pekerjaan.

Ramainya berita tentang kegagalan pemerintahan, korupsi, kejahatan, konflik dan kemiskinan juga semakin terdengar melalui media sosial setiap harinya.

Secara umum, Indonesia sendiri memiliki tingkat kebahagiaan dalam level 'sedang'.

, dari tahun 2013 hingga 2019 indeks kebahagiaan rata-rata Indonesia berada pada angka 5,27 dengan angka terendah di tahun 2018 dengan 5,09 poin dan paling tinggi 5,4 poin di tahun 2015. Pengukuran ini menggunakan skala dari 0 (tidak bahagia) hingga 10 (bahagia). 
Indonesia Happiness Index
Indonesia's Happiness Index (TheGlobalEconomy.com) Source: TheGlobalEconomy.com
Meski tidak biasanya dibahas secara terbuka, kesehatan mental menjadi beban di negeri tropis itu. 

Studi yang menganalisis 22.423 individu di Indonesia itu menyebutkan bahwa berdasarkan survei terbaru Indonesia Basic Health Research 2018, prevalensi individu dengan gangguan mental di negara itu diperkirakan sebanyak 11,8 juta orang.

Gindo Tampubolon, peneliti dari Global Development Institute mengatakan bahwa hal ini merupakan pengingat bahwa teknologi ini dapat merugikan. 

"Kami ingin melihat pejabat kesehatan masyarakat berpikir kreatif tentang bagaimana kita dapat mendorong warga untuk berhenti sesaat dari media sosial atau menyadari konsekuensi negatif yang dapat ditimbulkannya untuk kesehatan mental," .

Share
Published 12 June 2019 1:22pm
By Tia Ardha


Share this with family and friends