Paus sepanjang 9,5 meter (31,17 ft) ditemukan di perairan dekat Pulau Kapota, bagian dari Taman Nasional Wakatobi di sebelah Tenggara Sulawesi, ungkap pernyataan dari taman nasional tersebut.
Taman Nasional Wakatobi terkenal diantara para penyelam akan luasnya wilayah batu karang serta beragamnya kehidupan bawah laut yang dimiliki taman ini, termasuk ikan pari dan pausnya.
Penyebab kematian paus ini tidak diketahui, tetapi pihak petugas taman nasional menemukan botol plastik, tas, sandal, dan bahkan terpal dengan lebih dari 1.000 senar di dalam perut mamalia tersebut.
Pada bulan Juni, kematian seekor paus pilot di Thailand dengan 80 buah sampah plastik di perutnya menjadi berita utama secara lokal, tetapi menarik lebih banyak perhatian di luar negeri.
Lima negara Asia - Cina, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Thailand - menyumbang hingga 60 persen jumlah sampah plastik yang terbuang ke laut, menurut laporan pengkampanye lingkungan Ocean Conservancy dan Pusat Bisnis dan Lingkungan McKinsey di tahun 2015.
Indonesia - yang berada di peringkat kedua setelah Cina dalam studi tahun 2015 mengenai kesalahan mengurus limbah plastik dari populasi yang tinggal di dekat daerah pesisir di 192 negara - telah menjanjikan 1 miliar dolar per tahunnya untuk mengurangi sampah plastik di laut sebesar 70 persen pada tahun 2025.
Taman Wakatobi berencana untuk mengubur bangkai paus pada saat air pasang pada hari Selasa, dengan beberapa bagiannya akan digunakan untuk kepentingan penelitian oleh akademi kelautan setempat.