Kerusuhan di Papua dan Papua Barat Menelan Korban

27 orang tewas akibat kerusuhan baru yang terjadi di dua propinsi, Papua dan Papua Barat.

People gather as shops burn in the background during a protest in Wamena in Papua province, Indonesia, Monday, Sept 23, 2019.

People gather as shops burn in the background during a protest in Wamena in Papua province, Indonesia, Monday, Sept 23, 2019. Source: AAP

Pasukan keamanan Indonesia mengatakan lebih dari 20 warga sipil dan seorang tentara telah tewas dalam kerusuhan di dua kota di Papua.
Kekerasan terus meningkat di wilayah yang dalam beberapa pekan terakhir telah terjadi kerusuhan sipil yang paling serius dalam beberapa tahun terakhir akibat persepsi diskriminasi ras etnis.

Dalam kekerasan terbaru di provinsi paling timur negara itu, Papua dan Papua Barat, yang secara kolektif dikenal sebagai Papua, seorang jurubicara operasi militer mengatakan 16 warga sipil tewas dan 65 luka-luka di kota Wamena, dimana para pengunjuk rasa telah membakar bangunan.
People gather as shops burn in the background during a protest in Wamena in Papua province, Indonesia, Monday, Sept 23, 2019.
People gather as shops burn in the background during a protest in Wamena in Papua province, Indonesia, Monday, Sept 23, 2019. Source: AAP

 
"Untuk Wamena, berdasarkan data di lapangan, 16 orang tewas dan 65 orang cedera," kata juru bicara Eko Daryanto melalui telepon pada hari Senin 23 Sep, dan menambahkan bahwa situasinya sekarang sudah kembali tenang.

Polisi Papua mengatakan terjadi bentrokan setelah pertikaian antara siswa dari berbagai sekolah di Wamena, kota terbesar di pedalaman dataran tinggi provinsi Papua.

"Pertarungan kemudian meningkat menjadi pembakaran fasilitas pemerintah dan publik serta properti pribadi," kata polisi dalam sebuah pernyataan.
Papuans carry their belongings as they flee after a violent protest.
Papuans carry their belongings as they flee after a violent protest. Source: EPA

Victor Yeimo, juru bicara Komite Nasional Papua Barat (KNPB), sebuah kelompok separatis, mengatakan kekerasan itu dipicu oleh cercaan rasis yang diarahkan pada siswa oleh seorang guru di kota itu pada hari Sabtu.
Namun Polisi Papua mengatakan ini tidak benar, setelah merkea melakukan penyelidikan dengan guru dan sekolah.

Sementara itu, di Jayapura, ibukota provinsi Papua, seorang prajurit ditikam mati setelah mengawal mahasiswa yang melakukan demonstrasi di sebuah universitas lokal, kata jurubicara kepolisian nasional Iqbal Alqudusy dalam sebuah pernyataannya.
c0e4eb78-92be-4c81-ad31-24b119249f60
Indonesian police officers guard outside a university during a rally in Jayapura, Papua Province, Indonesia, 23 September 2019.AAP


 
Tiga warga sipil lainnya tewas dalam bentrokan itu..
 

Presiden Joko Widodo mengatakan kepada wartawan bahwa kekerasan Wamena dipicu oleh "tipuan" dan meminta orang untuk menyaring informasi yang diposting di media sosial.

Kepala staf kepresidenan Moeldoko menuduh kelompok separatis menghasut ketegangan untuk memancing reaksi dari pihak berwenang.

Protes terakhir mengguncang provinsi selama dua minggu pada akhir Agustus.
Kerusuhan yang terkadang disertai kekerasan meletus setelah sekelompok mahasiswa Papua di Surabaya, kota kedua Indonesia di Pulau Jawa, diejek dan diserang oleh gerombolan pelantun julukan rasial atas tuduhan mereka telah menodai bendera nasional.

Para pejabat sebelumnya mengatakan kerusuhan bulan lalu dirancang untuk memusatkan perhatian internasional pada Papua selama sesi Majelis Umum PBB, yang saat ini sedang berlangsung di New York.

"Kami dipancing untuk melakukan pelanggar hak asasi manusia sehingga (masalah tentang Papua) dapat dimasukkan dalam agenda pertemuan PBB," kata Moeldoko.
77a33697-dec1-42dd-92a5-0c73bb86c9cb
Papuan students, with their body and face painted with the colors of the banned separatist 'Morning Star' flag, during a rally in North Sumatra, Indonesia.AAP


Papua yang kaya dengan sumber daya aalam adalah koloni Belanda yang dimasukkan ke Indonesia setelah referendum kontroversial yang didukung PBB pada tahun 1969.
Wilayah ini telah mengalami beberapa dekade konflik separatis tingkat rendah.

Setelah dimulainya protes pada bulan Agustus, Indonesia telah mengirim sekitar 6.000 personel militer dan polisi tambahan ke wilayah tersebut, dan pihak berwenang memblokir akses internet untuk sementara waktu guna mencegah penggunaan media sosial.

Polisi telah menangkap puluhan orang karena merusak properti publik dalam protes tersebut, dengan beberapa orang disebut sebagai tersangka pengkhianatan atas permintaan referendum kemerdekaan yang dikesampingkan oleh pihak berwenang.
 
Source AAP - SBS

Share
Published 24 September 2019 9:20am
Updated 24 September 2019 5:58pm
By SBS News
Source: SBS


Share this with family and friends