Berkunjung ke Australia, Jokowi bahas ratifikasi IA-CEPA

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Australia dengan salah satu agenda utama adalah tahap akhir ratifikasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA)

Indonesian President Joko Widodo, left,  shakes hands with Prime Minister Scott Morrison.

Indonesian President Joko Widodo, left, shakes hands with Prime Minister Scott Morrison. Source: AP

Presiden Joko Widodo akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Australia pada 8-10 Februari 2020, dengan agenda utama untuk membahas kerja sama ekonomi khususnya terkait Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) yang telah memasuki tahap akhir proses ratifikasi.

“Dan akan ada peluncuran plan of action sebagai acuan pelaksanaan IA-CEPA,” kata Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah di Jakarta, Kamis (6/2).

Kunjungan Presiden Jokowi ke Canberra adalah bagian dari pelaksanaan annual leaders’ meeting sekaligus untuk memperingati 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Australia.

Di Ibu Kota Australia itu, Presiden Jokowi akan melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Scott Morrison, bertemu Gubernur Jenderal Australia David Hurley, menyampaikan pidato di hadapan Parlemen Australia, serta menghadiri pertemuan bisnis kedua negara.

Australian Prime Minister Scott Morrison and Indonesian President Joko Widodo, accompanied by their wives, meet at the presidential palace in Jakarta.
Australian Prime Minister Scott Morrison and Indonesian President Joko Widodo, accompanied by their wives, meet at the presidential palace in Jakarta. Source: AAP


Di dalam negeri, IA-CEPA akan disahkan melalui undang-undang setelah mendapat persetujuan dari DPR RI. Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pengesahan IA-CEPA telah disampaikan Presiden RI kepada Ketua DPR RI pada 24 Januari 2020.

Perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif yang telah ditandatangani pada 4 Maret 2019 diyakini dapat memberikan manfaat bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia, industri, dan sektor jasa.

Selain itu, dikutip Antara, perjanjian itu juga diharapkan meningkatkan akses pasar barang dan jasa dari Indonesia ke Australia.



Share
Published 7 February 2020 11:53am
Updated 9 February 2020 10:05pm
Presented by Ricky Onggokusumo


Share this with family and friends