Belajar Hal Baru Sambil Ber"TAMASYA"

Arts by Denny Wild Skids

Bebrapa lukisan karya Denny Novikar Nasution yang dipamerkan dalam "TAMASYA" di Sol Gallery, Fitzroy, Victoria Source: Supplied / Dilail Abimanyu

Sebuah pameran seni bertajuk "TAMASYA" digelar di sol gallery, Fitzroy, Victoria. Pameran ini digelar dari tanggal 12 sampai 23 Juni 2024.


Pameran "TAMASYA" menampilkan berbagai karya seni teman-teman dari grup yang bernama Wild Skids.

Wild Skids merupakan sebuah art collective yang berbasis di Bali dengan rasa ingin tahu terhadap segala bentuk ekspresi kreatif dan berbagai manifestasinya.

Dilail Abimanyu berkesempatan mewawancarai Satria Nugraha dan Denny Novikar yang merupakan bagian dari grup tersebut.
Satria & Denny from Wild Skids
Satria Nugraha (Kiri) dan Denny Novikar nasution (Kanan) dari Wild Skids Source: Supplied / Dilail Abimanyu
Selain Satria dan Denny, beberapa anggota yang tergabung dalam Wild Skids ini antara lain Iman XUF, Rai Julian, Rama Indriawan, dan ada Lee Wilson yang merupakan warga Australia.

Tiap-tiap anggota memiliki ketertarikan atau aliran seninya masing-masing. Hal itu bisa terlihat adanya perbedaan gaya atau aliran pada lukisan-lukisan yang dipamerkan di setiap sisi dinding ruang pameran.
Justru Kita nggak terlalu secara art collective kita nggak mau terlalu segmen dalam satu aliran atau satu -isme tertentu, biar Kita nggak terbatas untuk berkereasi kedepannya
Satria Nugraha, Wild Skids
Denny mengatakan, "TAMASYA" adalah sebuah studi banding bagi Wild Skids. Dimana mereka singgah ke sebuah kota, mereka coba membandingkan dengan apa yang ada di Bali.

Oleh karena itu, beberapa karya yang dipamerkan memiliki sentuhan Australia, khususnya Melbourne.
Kalimatdua by Satria Nugraha of Wild Skids
Kalimatdua karya Satria Nugraha dari Wild Skids yang dipamerkan di "TAMASYA" di Sol Gallery, Fitzroy, Victoria Source: Supplied / Dilail Abimanyu
Satria mengaku bahwa event "TAMASYA" ini telah memberikan dirinya banyak pelajaran, khususnya diluar instrumen visual dari lukisan yang dipamerkan. Seperti persiapan pameran, manajemen agar karya mereka bisa sampai ke Melbourne, dan bahkan mereka seakan kembali belajar untuk framing karya mereka.

Hal-hal yang mereka dapatkan di Melbourne sangatlah berbeda dengan apa yang mereka dapatkan di Bali. Karena di Bali, mereka dimanjakan dan semua bisa didapatkan dengan mudah.

Dengarkan  setiap hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu jam 3 sore. Ikuti kami di  dan jangan lewatkan kami.

Share