Kawasan Wisata Terkenal Malioboro di Yogyakarta Bebas Rokok Mulai Maret

Malioboro in Yogyakarta enforces smoke-free area starting March 2020.

Malioboro in Yogyakarta enforces smoke-free area starting March 2020. Source: Wikimedia Commons/Gunawan Kartapranata/CC BY-SA|Getty Images/Waravut Pramapong/EyeEm

Kawasan wisata dan perdagangan utama yang menjadi icon kota Yogyakarta, Malioboro, tidak lama lagi akan melarang pengunjungnya untuk dapat merokok dengan bebas, dengan pemerintah setempat menerapkan kawasan ini menjadi area tanpa rokok pada bulan Maret mendatang.


Pemerintah Kota Yogyakarta di Indonesia berencana menerapkan Malioboro, yang merupakan salah satu pusat wisata dan belanja kota itu, sebagai kawasan bebas rokok mulai bulan Maret mendatang.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Eny Dwiniarsih mengatakan bahwa saat ini pemkot sedang melakukan persiapan yang diperlukan untuk pelaksanaan larangan ini.
Malioboro street in Yogyakarta, Indonesia.
Malioboro street in Yogyakarta, Indonesia. Source: Flickr/Jorge Franganillo/CC BY 2.0
“Dalam persiapan ini, kami melakukan koordinasi dengan Pemerintah DIY," ujar Eny seperti pada hari Jumat lalu. "Rencananya, peresmian Malioboro sebagai kawasan tanpa rokok akan dilakukan akhir Maret."

Sebagai gantinya, akan ada beberapa tempat khusus merokok yang disediakan agar wisatawan tidak merokok sembarangan dan asapnya mengganggu pengunjung lain. Tetapi untuk merealisasikannya, diperlukan partisipasi dari para pemilik usaha di area tersebut.

“Kami harus melakukan pendekatan dan pendataan terkait tempat usaha yang masih memungkinkan untuk dibangun tempat khusus merokok," ungkap Eny. "Misalnya, masih ada halaman hotel atau toko yang luas dan dekat dengan pedestrian, maka bisa ditambah fasilitas tempat khusus merokok yang juga bisa diakses pengunjung Malioboro."
Street vendors at Malioboro street, which is a major shopping street in Yogyakarta, Indonesia.
Street vendors at Malioboro street, which is a major shopping street in Yogyakarta, Indonesia. Source: Flickr/Jorge Franganillo/CC BY 2.0
Salah satu warga kota Yogyakarta, Setyo Hadi Gunawan - yang memilih untuk dipanggil dengan nama Gunawan - menyampaikan pada SBS Indonesian bahwa warga setempat menyambut positif langkah ini.

"Malioboro ini memang.. satu, dari sampah, kemudian masih ditambah dengan asap rokok itu memang sebenarnya juga mengertikan dampaknya," ungkap Gunawan. "Sementara itu kan jadi icon Yogyakarta."

Gunawan, yang biasanya menghabiskan tiga bungkus rokok setiap harinya, mengaku akan taat dengan peraturan yang akan diberlakukan itu. Dan meski belum ada informasi mengenai denda atau hukuman atas pelanggarannya, ia percaya warga lokal lainnya juga akan menaati peraturan tersebut, terlebih jika peraturan ini didukung oleh Sultan selaku Gubernur Yogyakarta. 

"Kalau di Jogja memang seperti itu, bagaimana pun Sultan itu sebagai Gubernur juga sebagai raja, ketika Beliau bersabda ya semua harus ngikut," ujar Gunawan.

Pria yang berprofesi sebagai pengacara di Yogyakarta itu juga meyakini bahwa rencana pemberlakuan area bebas rokok di kawasan Malioboro ini merupakan percontohan dan akan kemudian diberlakukan juga bagi daerah-daerah lain di Yogyakarta.

Sebelumnya, kawasan Malioboro yang selalu sibuk dan penuh dengan pedagang ini juga ditetapkan sebagai kawasan bebas kendaraan bermotor dan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang diberlakukan pada setiap Selasa Wage, yang merupakan hari lahir Gubernur DIY saat ini, Sultan Hamengku Buwana X.

Share