Kasus Senator Payman: Apakah Partai Buruh kurang fleksibel?

Ketidakpuasan Senator Fatima Payman terhadap pemerintahnya sendiri terkait dengan serangan Israel di Gaza dan penolakan untuk mengakui Palestina sebagai negara merupakan faktor utama yang mendorongnya untuk keluar dari Partai Buruh dan menjadi senator independen.

Newly-elected Labor Senator Fatima Payman (R), the first Afghan-Australian Muslim woman in Parliament, attends a session in the Senate chamber during the opening of the 47th Parliament at Parliament House in Canberra on July 26, 2022. (Photo by AFP) (Photo by STR/AFP via Getty Images) Credit: STR/AFP via Getty Images

Senator Fatima Payman, merupakan senator pertama dari Australia Barat dan berasal dari Afghanistan, ia tiba di Australia pada usia lima tahun.

Prof Greg Barton adalah Prof Politik Islam Global di Institut Alfred Deakin, di Universitas Deakin.

Dalam wawancara dengan SBS Indonesian, Prof Barton memberikan pendapatnya tentang kasus Senator Payman dan menyoroti pentingnya fleksibilitas dan dukungan terhadap generasi muda dalam politik.

Ia menganggap keputusan Senator Payman untuk mundur dari partainya sebagai sesuatu yang dapat dimengerti, mengingat usia dan latar belakangnya.

Hal itu menunjukkan bahwa pandangan politik Payman sangat dipengaruhi oleh latar belakangnya dan keyakinannya terhadap isu-isu internasional seperti konflik di Gaza dan status Palestina.

Barton mengatakan seharusnya Partai Buruh dan Partai Hijau bersikap lebih inklusif dan mendukung generasi muda seperti Senator Payman, yang dulunya adalah seorang aktivis muda dari Partai Buruh.

Barton melihat potensi Senator Payman sebagai aset bagi berbagai partai politik di masa depan, termasuk Partai Buruh, Partai Hijau, dan bahkan Partai Liberal.

Dengan menjadi seorang senator independen sekarang, Barton percaya bahwa Payman dapat membawa kontribusi yang berharga bagi berbagai kepentingan politik, menunjukkan bahwa keanggotaan partai bukanlah hal mutlak dalam mencapai tujuan politik yang lebih besar.

Dengarkan SBS Indonesian setiap hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu jam 3 sore.

Ikuti kami di Facebook dan Instagram, serta jangan lewatkan podcast kami.