Penyakit kusta di Indonesia meskipun jarang ditemukan tetapi masih belum tereliminasi

Paulus Manek, Chairman of the Indonesian Leprosy (Gem) Independent Assembly

Paulus Manek, Ketua Perhimpunan Mandiri Kusta (Permata) Indonesia Source: Supplied

Penyakit kusta sudah cukup jarang ditemukan di Indonesia, tetapi ternyata kasusnya belum bisa dikatakan tereliminasi.


Penyakit kusta sudah cukup jarang ditemukan di Indonesia, tetapi ternyata kasusnya belum bisa dikatakan habis.

Penularan kusta masih terjadi di Indonesia sehingga menempatkan negara itu pada urutan ke 3 besar negara dengan kasus kusta tertinggi di dunia, di bawah India dan Brazil.

Penularan penyakit kusta umumnya terjadi karena interaksi dengan penderita yang belum diobati. Interaksi itu dapat berupa kontak langsung pada kulit serta pernapasan. Namun, proses ini harus berlangsung secara terus menerus dan dalam jangka waktu lama, sesuai dengan masa inkubasi yang relatif lama (waktu 2-5 tahun atau lebih).
Paulus Manek (on right) lost his youth to leprosy
Paulus Manek (kanan) Kehilangan Masa Remaja karena Kusta Source: Liputan 6.com
Apakah penyakit kusta itu?

Penyakit Kusta atau lepra telah dikenal hampir 2000 tahun sebelum Masehi.  Itu adalah suatu penyakit infeksius yang disebabkan oleh bakteri: Mycobacterium leprae.  Penyakit ini menyerang berbagai bagian tubuh diantaranya saraf, kulit, dan mukosa saluran pernafasan atas (World Health Organization [WHO], 2019).

Kusta bukan hanya sekedar masalah klinis, tetapi juga masalah sosial. Ada kepercayaan yang salah dalam mastarakat tentang penyalit kusta itu.

Bahkan sampai saat ini masih ada masyarakat yang menganggap penyakit kusta sebagai penyakit yang diturunkan dan dikaitan dengan darah yang kotor atau najis sehingga orang yang terkena kusta sudah selayaknya dikucilkan dari masyarakat.

Diskriminasi beserta stigma yang belum benar-benar hilang akan mempersulit proses eliminasi total. Sebab, kedua hal tersebut bisa membuat pasien dan keluarganya enggan berobat, sehingga penyakit terus berlanjut dan penularan tidak dapat dihentikan.

Wawancara berikut bersama Paulus Manek, Ketua Perhimpunan Mandiri Kusta (Permata) Indonesia, membahas persoalan tersebut.

Share