Bagi sejumlah migran yang enggan mengambil kewarganegaraan baru, apakah itu karena alasan pragmatis saja? Faktor psikologis dan emosional apa yang mungkin berpengaruh terhadap orang yang harus membuat keputusan, terkait dengan perpindahan kewarganegaraan? Apakah orang Indonesia unik dalam hal ini? Dr Zainal Abidin memberikan beberapa penjelasan.