Ali Kalora, pimpinan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) beserta satu anggotanya bernama Jaka Ramadhan, tewas ditembak oleh anggota Satgas Madago Raya di Poso, Sulawesi Tengah, pada 18 September lalu. Meski bermakna banyak dalam upaya memberantas aksi terorisme yang menjadikan wilayah Poso tidak aman selama ini, kematian dua teroris tersebut tidak bermakna kawasan itu akan damai dan aman.
Upaya mencegah tumbuhnya pengikut baru di kelompok ini, sama pentingnya dengan penumpasan itu sendiri.
Nurlaela Lamasitudju, Direktur Solidaritas Korban Pelanggaran HAM (SKP-HAM) di Poso, akan menguraikan apa makna upaya perburuan teroris, pencegahan teroris baru, dan upaya pendampingan bagi keluarga mereka, agar tidak lagi tertark dalam gerakan tersebut, melalui program yang disusun bersama pemerintah.