Wisatawan Asing di Bali Bekerja Tanpa Ijin

Pengamat dan dosen pariwisata di Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali, I Made Suniastha Amerta

Pengamat dan dosen pariwisata di Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali, I Made Suniastha Amerta

Bali belakangan ini dihebohkan oleh perilaku sejumlah wisatawan, terutama dari Rusia, yang banyak melakukan pelanggaran hukum. Mereka tinggal berkelompok di satu wilayah, hidup layaknya masyarakat Bali, dan mendirikan usaha yang sebenarnya dijalankan oleh masyarakat lokal, seperti menyewakan kendaraan, menyewakan tempat tingal, berjualan makanan sampai jasa fotografi. Sebagian bahkan wisatawan miskin, yang tidak bisa menyewa kamar hotel dan tidur di tenda, dan ruang-ruang publik milik masyarakat seperti gardu ronda.


Fenomena ini tentu meresahkan bahkan bagi masyarakat Bali sendiri. Jika tidak ditindak, tentu akan semakin banyak. Salah satu faktornya, menurut pengamat dan dosen pariwisata di Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali, I Made Suniastha Amerta, adalah karena penerapan fasilitas Visa on Arrival. Wisatawan bisa datang kapan saja tanpa dibebani persyaratan tertentu, dan akan menerima visa di bandara Bali.


Namun, ada juga penyebab lain. Simak selengkapnya penuturan I Made Suniastha Amerta berikut ini.


Share