'Idul Fitri Paling Menyedihkan': Virus Corona Memotong Penghidupan Keluarga Migran Indonesia

Lockdown akibat virus corona telah memaksa perusahaan di seluruh dunia untuk mengurangi lapangan kerja dan upah bagi pekerja migran.

Indonesian migrant workers arrive from Malaysia at the Bandar Sri Junjungan seaport in Dumai, Riau on April 2, 2020, after Indonesia declared a state of emergency on March 31 as COVID-19 coronavirus deaths jumped.

Indonesian migrant workers arrive from Malaysia at the Bandar Sri Junjungan seaport in Dumai, Riau after Indonesia declared a state of emergency on coronavirus Source: IWAN CKN/AFP via Getty Images

Sejak meninggalkan desanya di Indonesia untuk bekerja di luar negeri tiga dasawarsa lalu, Wasito tidak pernah tidak mengirimkan uang ke rumah saat Idul Fitri untuk membantu keluarganya yang tinggal di negara Muslim terbesar di dunia ini.

Namun tahun ini, dia tidak bisa melakukannya.

Lockdown akibat virus corona di seluruh dunia telah memaksa perusahaan untuk memotong jumlah karyawan atau upah, dan pekerja migran seperti Wasito sangatlah rentan karena perlindungan pekerjaan yang tidak memadai.

"Istri saya menelepon setiap hari dan menangis. Kami harus membatalkan perayaan Idul Fitri tahun ini," ujar Wasito, yang bekerja sebagai tukang ledeng di Malaysia.
An Indonesian mosque official  checks the temperature of a worshipper before they enter Baiturrahman Grand Mosque for Eid al Fitr prayers in Banda Aceh,
An Indonesian mosque official checks the temperature of a worshipper before they enter Baiturrahman Grand Mosque for Eid al Fitr prayers in Banda Aceh, Source: EPA
Perayaan Idul Fitri, yang dimulai pada akhir pekan, menandai akhir dari waktu tersuci dalam kalender Muslim, bulan puasa Ramadhan.

Sebagian besar bisnis di Malaysia telah dibuka kembali bulan ini, tetapi Wasito mengatakan dia tidak menerima upah bulanannya sebesar 2.500 ringgit ($ 575) selama lockdown enam minggu, memaksanya untuk meminjam uang dari sang majikan untuk makan, yangmana sekarang harus dia bayar kembali.

"Saya tidak berani bertanya mengapa saya tidak dibayar karena saya tidak ingin dipecat, dan saya terlalu malu untuk meminjam uang lagi untuk Idul Fitri," kata ayah empat anak berusia 49 tahun itu kepada Thomson Reuters Foundation melalui telepon.

Penyambung Hidup

Idul Fitri adalah perayaan paling penting di Indonesia, negara dimana hampir 90% dari 260 juta penduduknya adalah Muslim.

Festival ini dirayakan dengan makan-makan dan pakaian baru, dan ditandai dengan lonjakan pengiriman uang oleh jutaan buruh yang bekerja di luar negeri di bangunan, perkebunan, dan pabrik.


Pekerja migran mengirimkan $ 11,44 miliar kembali ke Indonesia pada tahun 2019, naik dari jumlah $ 8,35 miliar pada tahun 2014, sebagian besar dari negara-negara di Asia dan Timur Tengah, menurut data dari Bank Indonesia.

"Pengiriman uang sangatlah penting bagi keluarga Indonesia untuk mendukung kebutuhan dasar mereka seperti makanan, tempat tinggal dan pendidikan," kata Pingkan Audrine, seorang peneliti di Pusat Kajian Kebijakan Indonesia, sebuah think-tank yang berbasis di Jakarta.

"Beberapa kerabat mereka juga menggunakan uang itu untuk memulai usaha kecil seperti membuka warung, sehingga keluarga mereka di desa dapat memperoleh penghasilan," tambahnya.

Bank Dunia mengatakan pengiriman uang global akan turun sekitar 20% - atau $ 100 miliar - tahun ini, penurunan sekitar empat kali lebih banyak daripada saat krisis keuangan 2009.
Indonesian Muslim attend Eid al-Fitr prayer that marks the end of the holy fasting month of Ramadan in Bekasi on the outskirts of Jakarta
Indonesian Muslim attend Eid al-Fitr prayer that marks the end of the holy fasting month of Ramadan in Bekasi on the outskirts of Jakarta Source: AP
Penurunan seperti itu akan memotong garis hidup penting bagi banyak keluarga, karena satu dari sembilan orang di dunia memperoleh manfaat dari pengiriman uang internasional pada tahun 2019, menurut PBB.

Lebih dari 100.000 warga Indonesia telah kembali pulang sejak awal krisis virus corona, menurut laporan media lokal, dan dengan sedikit lapangan kerja yang tersedia, mereka kini menjadi orang-orang yang membutuhkan bantuan.

"(Alih-alih mengirim uang ke rumah), banyak pekerja migran meminta uang dari keluarga mereka," kata Maizidah Salas, koordinator di Serikat Buruh Migran Indonesia yang nirlaba.

"Ini tentu akan menjadi Idul Fitri yang paling menyedihkan bagi pekerja migran dan anggota keluarga mereka," tambahnya.

Startup

Beberapa pekerja yang kembali telah memulai usaha kecil mereka sendiri, tetapi sentimen konsumen yang lamban membuat situasi ini sulit.

"Selalu sulit untuk mencari pekerjaan di desa, itulah sebabnya saya menjadi pekerja migran," kata Arumy Marzudhy, yang pernah menjadi pengasuh di Singapura dan sekarang menjadi penjual kerupuk beras di provinsi Jawa Timur.

"Penurunan penjualan adalah pukulan berat dan sekarang tidak ada lagi pemasukan tetap," kata Marzudhy, 32 tahun, yang digaji $ 707 sebulan sebagai pengasuh.
Sumasri Asri, 46 tahun, memandang Idul Fitri dengan lebih optimis.

Ibu dua anak ini bekerja sebagai pekerja pembersih di Malaysia selama satu dasawarsa hingga akhirnya kehilangan pekerjaan pada bulan Maret. Dia telah memulai bisnis menjahit di rumahnya - dan melihat hikmah dari PHK yang dialaminya.

"Mendapatkan penghasilan di desa itu sulit, tetapi saya tidak bisa menjadi pekerja migran selamanya. Pandemi ini telah menjadi peluang bagi saya untuk memulai hidup baru dengan anak-anak saya," ujar Asri.


 

Anda yang berada di Australia harus menjaga jarak setidaknya 1,5 meter dari orang lain. Periksa pembatasan yang berlaku di negara bagian Anda tentang jumlah perkumpulan yang diperbolehkan.

Pengujian untuk virus corona kini banyak tersedia di seluruh Australia. Jika Anda mengalami gejala pilek atau flu, jadwalkan tes dengan menghubungi dokter Anda atau hubungi Hotline Informasi Kesehatan Virus Corona di nomor 1800 020 080.

Aplikasi penelusuran virus corona Pemerintah Federal, COVIDSafe, tersedia untuk diunduh dari penyedia aplikasi di ponsel Anda.

SBS berkomitmen memberikan informasi pada komunitas Australia yang beragam tentang perkembangan terbaru dari COVID-19. Berita dan informasi tersedia dalam Bahasa Indonesia di 



Share
Published 25 May 2020 1:51pm
Presented by SBS Indonesian
Source: Reuters, SBS


Share this with family and friends