Indonesia Akan Kirim Lebih dari 210 ton Sampah Kembali ke Australia

Lebih dari 210 ton sampah akan dikirim kembali ke Australia dari Indonesia, setelah penentangan di Asia atas impor limbah dari negara-negara industri.

Containers loaded with a combination of garbage, plastic waste and hazardous materials from Australia at Tanjung Perak port in Surabaya.

Containers loaded with a combination of garbage, plastic waste and hazardous materials from Australia at Tanjung Perak port in Surabaya. Source: EPA

Indonesia akan mengirim lebih dari 210 ton sampah kembali ke Australia setelah diketahui mengandung bahan terlarang termasuk sampah rumah tangga dan barang elektronik bekas, kata petugas berwenang.

Langkah ini dilakukan ditengah meningkatnya penentangan publik di Asia Tenggara atas impor limbah dari negara-negara industri.

"Kertas bekas yang diimpor dari Australia terkontaminasi oleh sampah seperti botol plastik, pelumas bekas dan barang elektronik bekas," ujar Basuki Suryanto, kepala departemen bea cukai di pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia.

"Kami mengambil tindakan untuk melindungi masyarakat dari bahan-bahan berbahaya yang mencemari lingkungan," katanya.
Pada awal bulan ini, pihak berwenang di pulau Batam mengatakan bahwa 49 kontainer sampah yang mengandung sampah rumah tangga yang diimpor dari negara-negara seperti Jerman, Perancis dan Amerika Serikat akan dikirim kembali.

Bulan lalu, pemerintah mengembalikan lima kontainer barang serupa ke AS setelah ditemukan mengandung bahan-bahan terlarang.

Semakin banyak sampah plastik dari negara-negara industri telah menemukan jalan menuju ke Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya setelah tahun lalu Cina berhenti mengimpor limbah dari luar negeri untuk mengurangi polusi.

Tetapi negara-negara seperti Indonesia, Malaysia dan Filipina kini mengatakan bahwa mereka tidak ingin menjadi tempat pembuangan sampah.

Kelompok-kelompok lingkungan hidup di Indonesia telah mendesak pemerintah untuk memperketat peraturan impor sampah plastik, dengan mengatakan bahwa sampah ini merusak lingkungan.

Pada tahun 2018, Indonesia mengimpor sebanyak 320,4 juta kilogram sampah plastik, naik dari sebanyak 128,8 juta kilogram di tahun sebelumnya, menurut Departemen Perdagangan.

Share
Published 10 July 2019 2:43pm
Updated 10 July 2019 2:53pm
Source: SBS News


Share this with family and friends