Moda Raya Transportasi (MRT) pertama di Indonesia diresmikan pada hari Minggu oleh Presiden Indonesia Joko "Jokowi" Widodo di Bundaran HI, Jakarta Pusat.
Dalam pidatonya peresmiannya, Jokowi menyampaikan bahwa kehadiran MRT Jakarta merupakan budaya baru transportasi Indonesia. Ia menitipkan pesan-pesan khusus kepada warga.
"Ini adalah sebuah budaya baru karena merupakan yang pertama di Indonesia," ujar Jokowi seperti . "Apa yang ingin saya titip? Pertama, jangan buang sampah di MRT dan stasiun MRT kita. Jaga agar MRT dan stasiun yang kita miliki tidak kotor. Sanggup?"
"Sanggup!" teriak warga.
Jokowi juga mengingatkan warga untuk antri dan tepat waktu.
"Kalau mau naik MRT ngantre, jangan berdesakan kaya ini," ujar Jokowi. "Antre dan disiplin waktunya, jangan sampai pintu mau tutup baru masuk, kejepit pintu nanti, hati-hati bisa kejepit pintu."
Namun benarkan warga Jakarta siap dengan adanya 'peradaban baru' ini?
Sehari sebelum peresmian MRT, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia Sutopo Purwo Nugroho menuliskan melalui akun Twitternya perilaku warga yang bergelantungan di MRT demi selfie.
Warga merespon kicauan ini dengan tanggapan senada.
Terkait dengan hal ini MRT Jakarta berharap agar warga ikut menjaga fasilitas yang diharapkan dapat membantu mengurangi kemacetan ibu kota yang merugikan Rp 60 triliun per tahun itu.
"MRT Jakarta menegaskan bagi masyarakat yang ingin menggunakan fasilitas MRT Jakarta untuk mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku di stasiun dan kereta MRT Jakarta dan memohon dukungan segenap masyarakat untuk turut bersama-sama menjaga fasilitas MRT Jakarta," tulis pihak MRT dalam .
Dalam website resmi MRT Jakarta disampaikan bahwa dengan dimulainya operasi MRT Jakarta masyarakat masih bisa menikmati layanan MRT Jakarta tanpa bayar melalui pendaftaran www.ayocobamrtj.com. Pemberlakuan tarif baru direncanakan akan dilakukan pada 1 April 2019.
