Tidak Ada Peringatan sebelum Tsunami Menghantam Indonesia, Sedikitnya 222 Orang Tewas

Tidak ada peringatan ketika tsunami menghantam pantai-pantai di pulau Jawa dan Sumatra di Indonesia, meninggalkan kerusakan dan bertambahnya korban meninggal.

Banten was smashed by a tsunami on Saturday following an eruption of the Anak Krakatoa volcano.

Banten was smashed by a tsunami on Saturday following an eruption of the Anak Krakatoa volcano. Source: AAP

Setidaknya 222 orang tewas ketika gelombang menghantam rumah, hotel dan bangunan-bangunan lainnya di tepi pantai  di sepanjang Selat Sunda Indonesia pada Sabtu malam setelah letusan dan kemungkinan longsor di Anak Krakatau, salah satu pulau vulkanik paling terkenal di dunia.

Lebih dari 800 lainnya terluka dan puluhan orang dilaporkan hilang setelah tsunami menghantam daerah-daerah pantai di sepanjang bagian Barat Jawa dan Selatan Sumatra pada pukul 21.77 ditengah liburan akhir pekan Natal, kata Badan Penanggulangan Bencana.
The tsunami hit Banten on the Indonesian coast with no warning.
The tsunami hit Banten on the Indonesian coast with no warning. Source: AAP
Jumlah korban tewas dapat bertambah setelah pihak berwenang mendengar laporan dari semua daerah yang terdampak bencana.

Bencana ini merupakan tsunami mematikan kedua yang melanda Indonesia di tahun ini, tetapi yang menewaskan lebih dari 2.500 orang di pulau Sulawesi pada tanggal 28 September disertai dengan gempa bumi yang kuat yang memberi peringatan singkat kepada penduduk sebelum gelombang datang.

Pada Sabtu malam, tanah tidak bergetar sebelumnya untuk memperingatkan orang-orang akan adanya gelombang yang datang dan mencabut bangunan-bangunan dari fondasinya dalam hitungan detik dan menyeret para penonton di pantai resor populer itu ke laut.
Juru bicara badan penanggulangan bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan 222 orang tewas telah dipastikan dan setidaknya 843 orang terluka.

Daerah yang terkena dampak terburuk adalah wilayah Pandeglang di provinsi Banten, Jawa, yang meliputi Taman Nasional Ujung Kulon dan pantai-pantai populer, kata badan itu.

Di kota Bandar Lampung di Sumatra, ratusan penduduk mengungsi di kantor gubernur, sementara di daerah resor populer di pantai Anyer di Jawa, beberapa orang yang selamat berkeliaran di reruntuhan.
Para ilmuwan mengatakan tsunami bisa jadi disebabkan oleh longsor, baik di atas tanah ataupun di bawah air, di lereng curam gunung berapi Anak Krakatau. Para ilmuwan juga menyebut adanya gelombang pasang yang disebabkan oleh bulan purnama.

Anak Krakatau setinggi 305 meter, meletus sejak bulan Juni dan meletus lagi sekitar 24 menit sebelum tsunami terjadi, kata badan geofisika.

Kathy Mueller dari Federasi Internasional Palang Merah dan Masyarakat Bulan Sabit Merah mengatakan, jumlah korban kemungkinan akan meningkat setelah kondisi di lapangan menjadi lebih jelas.

"Situasinya, dan jumlah korban jiwa akan masih dapat berubah selama beberapa hari dan bahkan berminggu-minggu kedepan," katanya kepada AFP.

Tim beranggotakan sejumlah pekerja sosial membantu mengevakuasi korban yang terluka dan membawa air bersih, terpal, dan menyediakan tempat berlindung, tambahnya, dengan mengatakan kelompok itu sedang bersiap menghadapi kemungkinan penyakit yang merebak di zona tsunami.

Baca selengkapnya .

Share
Published 24 December 2018 11:15am
Source: SBS News


Share this with family and friends