Virus Corona Dapat Bertahan di Udara Selama Berjam-jam dan di Permukaan Benda selama Berhari-hari

Sebuah studi baru menunjukkan, virus corona dapat tetap hidup dan menular selama berjam-jam di udara, dan selama berhari-hari di permukaan benda.

Coronavirus Agents Flow Abstract 3D Illustration

A 3D illustration of the coronavirus Source: Getty

Virus corona jenis baru yang sangat menular yang meledak menjadi pandemi global dapat tetap bertahan dan menular melalui tetesan di udara selama berjam-jam dan di permukaan benda hingga berhari-hari, menurut sebuah studi baru yang ditujukan untuk menawarkan panduan guna membantu orang menghindari tertular penyakit pernapasan COVID -19.

Para ilmuwan dari Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional (NIAID), yang merupakan bagian dari Institut Kesehatan Nasional AS, berusaha meniru virus yang didapat dari orang yang terinfeksi ke permukaan benda sehari-hari di lingkungan rumah atau rumah sakit, seperti melalui batuk atau menyentuh benda lain.

Mereka menggunakan alat untuk mengeluarkan aerosol yang menggandakan tetesan mikroskopis seperti yang dihasilkan dari batuk atau bersin.
Para ilmuwan kemudian menyelidiki berapa lama virus tetap dapat menular pada permukaan ini, menurut penelitian yang muncul online dalam  pada hari Selasa.

Tes menunjukkan bahwa ketika virus dibawa oleh tetesan yang dilepaskan ketika seseorang batuk atau bersin, maka virus itu tetap dapat hidup, atau masih dapat menginfeksi manusia, dalam aerosol setidaknya selama tiga jam.
Firefighters disinfect a street against the new coronavirus, in western Tehran, Iran
Firefighters disinfect a street against the new coronavirus, in western Tehran, Iran Source: AP
Pada plastik dan stainless steel, virus masih dapat dideteksi setelah tiga hari. Pada kertas karton, virus itu tidak dapat hidup setelah 24 jam. Pada tembaga, butuh 4 jam sebelum virus menjadi tidak aktif.

Tim peneliti mendapati bahwa dibutuhkan sekitar 66 menit sebelum setengah dari partikel virus itu kehilangan fungsi jika berada dalam tetesan aerosol.

Itu berarti bahwa setelah satu jam dan enam menit berikutnya, tiga perempat partikel virus pada dasarnya tidak aktif tetapi 25 persennya masih dapat hidup.
Jumlah virus yang hidup pada akhir jam ketiga akan turun menjadi 12,5 persen, menurut penelitian yang dipimpin oleh Neeltje van Doremalen dari fasilitas NIAID Montana di Rocky Mountain Laboratories.

Pada stainless steel, dibutuhkan 5 jam 38 menit agar setengah dari partikel virus menjadi tidak aktif. Pada plastik, waktu paruh ini adalah 6 jam 49 menit, menurut temuan para peneliti.

Pada kertas karton, waktu paruhnya sekitar tiga setengah jam, tetapi para peneliti mengatakan ada banyak variabilitas dalam hasil tersebut "jadi kami menyarankan agar berhati-hati" menafsirkan angka tersebut.

Waktu bertahan hidup terpendek virus adalah pada tembaga, dimana setengah dari virus menjadi tidak aktif dalam waktu 46 menit.

Mulai hari Selasa sore, hanya orang yang baru saja bepergian dari luar negeri atau telah melakukan kontak dengan kasus positif COVID-19 dan mengalami gejala dalam waktu 14 hari yang disarankan untuk dites.

Jika Anda yakin bahwa kemungkinan telah tertular virus, hubungi dokter Anda, jangan kunjungi, atau hubungi Hotline nasional Informasi Kesehatan Virus Corona di 1800 020 080.

Jika Anda kesulitan bernapas atau mengalami keadaan darurat medis, hubungi 000.


Share
Published 19 March 2020 9:52am
Presented by SBS Indonesian
Source: Reuters, SBS


Share this with family and friends