Indonesia Pilih Ibu Kota Baru di Borneo

Sebuah area di pulau Kalimantan telah disebut oleh Presiden Indonesia Joko Widodo sebagai ibu kota negara yang baru.

Indonesia's new capital

Indonesian president Joko Widodo announced that East Kalimantan in Borneo will be the location for Indonesia's new capital. Source: AAP Image/EPA/MAST IRHAM

Presiden Indonesia Joko Widodo telah mengumumkan bahwa ibu kota akan dipindahkan ke area yang merupakan bagian dari wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara di provinsi Kalimantan Timur, di Borneo.

Presiden Widodo menyampaikan pada hari Senin bahwa pemindahan ibu kota dari Jakarta ini akan menelan biaya 466 triliun rupiah ($A48,4 miliar), yangmana 19 persen akan didanai negara, dengan sisanya berasal dari kemitraan publik-swasta dan investasi swasta.

Langkah ini sudah direncanakan sejak lama, pertama kali disarankan pada tahun 1940-an.
The Indonesian leader confirms relocating capital from Jakarta to Borneo.
The Indonesian leader confirms relocating capital from Jakarta to Borneo. Source: AAP
"Gagasan untuk memindahkan ibu kota muncul sejak dahulu sejak era [presiden pertama] Sukarno. Bahkan, gagasan itu selalu muncul dalam tiap masa jabatan presiden," kata Widodo pada bulan April.

Pada bulan April pemerintah mengumumkan bahwa mereka berencana untuk merelokasi ibu kota dari Jakarta,  kota yang padat lalu lintas dengan lebih dari 10 juta penduduk.
Indonesia's new capital
Source: SBS
Ibu kota yang ada di dataran rendah itu juga rentan terhadap banjir dan tenggelam karena ekstraksi air tanah yang berlebihan.

Kota ini juga telah diidentifikasi oleh para ilmuwan sebagai kota yang paling cepat tenggelam di dunia.

Bulan lalu Presiden Joko Widodo membenarkan bahwa ibu kota Indonesia akan dipindahkan dari Jakarta ke Kalimantan.

"Ibu kota negara kita akan pindah ke pulau Kalimantan. Lokasinya bisa di Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, atau Kalimantan Selatan," tulis Mr Widodo di Twitter.

"Semua aspek sedang dipelajari secara mendalam sehingga keputusan itu akan tepat dalam visi masa depan kita - sebuah visi yang hebat bagi bangsa dan negara untuk 10, 50, 100 tahun ke depan."

"[Tapi] rencana ini tidak pernah diputuskan atau didiskusikan secara terencana dan matang."

Para ahli mengatakan langkah itu bisa menelan biaya miliaran dolar.

Tetapi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan awal tahun ini kerugian ekonomi tahunan akibat kemacetan lalu lintas di Jakarta sekitar 100 triliun rupiah ($ 10 miliar).

Dalam kampanye pemilu baru-baru ini, Presiden Widodo berjanji untuk menyebarkan pembangunan ekonomi lebih merata di luar Jawa.

Pemerintah belum mengumumkan detail logistik utama seputar langkah tersebut.
(Source: YouTube Sekretariat Presiden) 

Share
Published 28 August 2019 1:09pm
Source: SBS News


Share this with family and friends