Bandara Internasional di Bali Tutup 24 Jam selama Nyepi

Bandar Udara Internasional di Denpasar, Bali tidak akan melayani penerbangan baik rute domestik maupun internasional pada Hari Raya Nyepi yang jatuh pada Kamis mendatang (07/03).

A Balinese traditional guard, locally known as Pecalang, patrols outside the departure hall of Ngurah Rai International Airport during Nyepi.

A Balinese traditional guard, locally known as Pecalang, patrols outside the departure hall of Ngurah Rai International Airport during Nyepi. Source: AAP Image/EPA/STR

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bali akan menghentikan aktivitas operasionalnya pada hari raya Nyepi, Tahun Baru Saka 1941 Masehi pada hari Kamis mendatang. 

Penghentian operasional bandara ini akan dilaksanakan selama 24 jam terhitung mulai Kamis 7 Maret pukul 06.00 WITA hingga hari Jumat 8 Maret pukul 06.00 WITA. Bandara tidak akan melayani penerbangan, baik rute domestik maupun internasional.

“Penghentian sementara operasional bandara ini, untuk menghormati umat Hindu di Bali agar dapat menjalankan Brata Penyepian dengan khusuk,” ujar Communication and Legal Section Head Bandara Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim seperti diberitakan oleh .

Awal dari Tahun Baru Saka dirayakan oleh umat Hindu selama enam hari, dengan pawai Ogoh-ogoh seusai matahari terbenam pada hari kedua dan Nyepi yang jatuh pada hari ketiga. Nyepi menjadi hari libur nasional di Indonesia.

merupakan hari yang didedikasikan sepenuhnya oleh masyarakat Hindu khususnya di Bali untuk terhubung dengan Tuhan melalui doa, berpuasa dan meditasi. Masyarakat biasanya menahan diri untuk tidak menyalakan api (dan lampu harus tetap redup), bekerja, melakukan kegiatan yang berhubungan dengan hiburan atau kesenangan, dan bepergian. Beberapa orang bahkan tidak berbicara atau makan sama sekali.
Balinese carry giant effigies in the form of the devil, whose local name is 'Ogoh-ogoh', during a parade before Nyepi Day, the Balinese Day of Silence.
Balinese carry giant effigies in the form of the devil, whose local name is 'Ogoh-ogoh', during a parade before Nyepi Day, the Balinese Day of Silence. Source: AAP Image/EPA/MADE NAGI
Mr Ahsanurrohim menyampaikan bahwa sedikitnya ada 468 penerbangan yang tidak beroperasi selama penghentian operasional ini.

Rute tujuan domestik yang paling banyak terpengaruh dengan penghentian operasional ini adalah Jakarta dengan 52 penerbangan, disusul oleh Surabaya dan Lombok dengan masing-masing 16 dan 10 penerbangan.

Sementara untuk rute internasional, tiga besar rute tujuan yang paling terpengaruh adalah Singapura dengan 18 penerbangan, Kuala Lumpur dengan 16 penerbangan, serta Perth dengan 9 penerbangan.  

Wisatawan asing yang berkunjung ke pulau Dewata umumnya diharapkan untuk menghormati aktivitas ibadah ini.

Share
Published 4 March 2019 1:19pm
Updated 4 March 2019 2:47pm
By Tia Ardha


Share this with family and friends