Malcolm Turnbull Sebut Presiden Indonesia yang 'Hebat, Modern' sebagai Pemimpin Terbaik Dunia

Mantan perdana menteri Australia Malcolm Turnbull merefleksikan kemampuan para pemimpin negara yang pernah bekerja dengannya.

screen_shot_2020-04-22_at_7.20.34_pm.png
Mantan perdana menteri Malcolm Turnbull mengatakan Presiden Indonesia Joko Widodo menonjol sebagai tokoh politik dunia yang paling mengesankan yang pernah bekerja bersama dengannya, menggambarkannya sebagai "salah satu pemimpin paling penting di masa sekarang".

Mr Turnbull mengatakan presiden muda, yang sebelumnya dia gambarkan sebagai teman dekat, "sangatlah modern" dan memiliki dalam sebuah wawancara dengan SBS News.

"Dia dipilih secara demokratis dan dia mendukung serta menjelmakan proposisi bahwa Islam sepadan dengan moderasi dan demokrasi, dan inilah visinya untuk Indonesia," kata pria berusia 65 tahun itu.
"Indonesia adalah tetangga terdekat kita, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia. Keberhasilannya dalam memperjuangkan pendekatan toleran moderat terhadap masyarakat Islam atau masyarakat yang mayoritas Muslim sangatlah penting."

Mr Turnbull memiliki hubungan kerja yang erat dengan Mr Widodo selama masa jabatannya sebagai perdana menteri, pernah digambarkan oleh  sebagai "bromance batik".

Pada tahun 2018, Presiden Indonesia, yang dikenal sebagai Jokowi, bersama istrinya Iriana makan bersama di rumah Turnbull di Point Piper, dimana mantan perdana menteri itu memposting foto selfie mereka di Instagram setelah makan.

Dan pertemanan ini tidak berakhir dengan penggusurannya dari jabatan tertinggi Australia pada bulan Agustus 2018. Dua bulan setelah ia diturunkan dari jabatannya, Mr Turnbull bertemu dengan Jokowi atas permintaan Perdana Menteri saat ini Scott Morrison dalam upaya untuk memperbaiki hubungan antara kedua negara tersebut.
"Ia [Jokowi] adalah seseorang yang hebat dan salah satu pemimpin paling penting pada jaman kita," ujar Mr Turnbull. 

Mantan perdana menteri tersebut kurang bersemangat dalam ulasannya tentang Presiden Amerika Serikat Donald Trump, tampak mengindikasikan bahwa si presiden "gila".

"[Barack] Obama mengatakan dengan penuh teka-teki... jangan khawatir Malcolm, orang Amerika tidak akan pernah memilih orang gila untuk posisi ini. Tetapi Trump terpilih dan orang gila atau tidak, kita harus berurusan dengannya," katanya.

Mr Turnbull mempromosikan memoarnya yang baru, A Bigger Picture, yang menurutnya merinci beberapa "guncangan" hubungannya dengan Mr Trump.
US President Donald Trump and Malcolm Turnbull during a press conference at the White House in 2018.
US President Donald Trump and Malcolm Turnbull during a press conference at the White House in 2018. Source: EPA
Termasuk juga , dimana Mr Trump dengan marah menolak rencana untuk menerima para pengungsi yang ditahan di Pulau Manus dan Nauru yang ditetaskan saat mantan Presiden AS Barack Obama menjabat.

"Ketika dia terpilih, maksud saya semua orang tahu seperti apa dia, iya kan? Dia adalah pembawa acara reality show yang lincah, penuh warna, miliarder flamboyan... Dia adalah bintang dari kolom-kolom gosip tabloid di New York dan orang yang paling tidak mungkin untuk menjadi presiden Amerika Serikat," ujarnya.

"Trump telah memerintah secara istimewa, tidak menentu seperti saat melakukan bisnisnya sebelum ia menjadi presiden. Ia adalah presiden paling tidak konvensional dan tidak ortodoks yang pernah dimiliki Amerika."

Dirinya menambahkan bahwa Mr Trump kadang-kadang "sangat lucu" dan mengingat kembali keterlibatan konstruktif pada beberapa masalah perdagangan antara AS dan Australia.



Share
Published 23 April 2020 10:59am
By Brett Mason
Presented by SBS Indonesian
Source: SBS


Share this with family and friends