Pakar Peringatkan Indonesia Berada di Ambang Gelombang Virus Corona

Respon Indonesia terhadap wabah COVID-19 telah dikritik oleh para ahli.

Experts believe there could be thousands of undetected cases of coronavirus in Indonesia.

Experts believe there could be thousands of undetected cases of coronavirus in Indonesia. Source: INA Photo Agency/Sipa USA

Dengan hampir 900 kasus yang terkonfirmasi positif dan setidaknya 78 jumlah kematian, tingkat kematian akibat virus corona di Indonesia termasuk yang tertinggi di dunia.

Tetapi pada akhir pekan lalu, hanya sekitar 2.500 tes yang telah dilakukan di seluruh negeri yang memiliki populasi 264 juta jiwa itu.

"Itu setara dengan hanya 0,02 persen dari 10 juta penduduk Jakarta," kata Ahmad Syarif, seorang analis politik untuk Bowergroup Asia yang berbasis di Indonesia.
Ia mengatakan kepada SBS News bahwa tingkat kematian tinggi karena ada sejumlah besar kasus yang tidak terdeteksi di seluruh negeri.

"Pemerintah tidak melakukan tes yang cukup untuk rakyatnya. Tes sedang dilakukan sebagian besar di Jakarta, namun penyebarannya saat ini tidak hanya di Jakarta, tapi bergerak ke Jawa Barat dan Bali."

Indonesia, negara terpadat keempat di dunia, merupakan salah satu negara dengan tingkat pengujian terendah di dunia.

Sebuah studi yang dirilis minggu ini oleh Pusat Pemodelan Matematika untuk Penyakit Menular yang berbasis di London memperkirakan bahwa hanya dua persen dari kasus virus corona di negara itu yang telah dilaporkan.
Volunteers from Prevention Task Force for COVID-19 Indonesia spray disinfectants at an Indonesian Mosque.
Volunteers from Prevention Task Force for COVID-19 Indonesia spray disinfectants at an Indonesian Mosque. Source: Sipa USA Zikri Maulana / SOPA Images/Sipa

Dr Ede Surya Darmawan dari Perhimpunan Kesehatan Masyarakat Indonesia mengatakan bahwa virus ini tersebar lebih luas daripada yang digambarkan oleh data saat ini.

"Beberapa kasus masih tidak dilaporkan, dan ini merupakan masalah," katanya kepada SBS News.

"Ketika kasus pertama diumumkan, kami mengatakan 'tolong lakukan lebih banyak pengetesan dan lebih banyak pelacakan kontak', karena kami butuh mengetahui seberapa besar masalahnya, bagaimana kami mengatasinya, dan bagaimana kami dapat mempersiapkan diri."

Orang-orang terjatuh di jalan


Indonesia telah melaporkan sebanyak 20 kematian akibat virus corona dalam 24 jam terakhir.

Sebagian besar kasus positif COVID-19 ada di Jakarta, dimana ada laporan yang berkembang tentang orang-orang yang mengalami gagal napas akut.

"Ada sekitar tiga-empat kasus minggu ini, dimana orang-orang berjatuhan di jalan-jalan," kata Syarif.

Video yang beredar di media sosial dimaksudkan untuk menunjukkan hal itu, tetapi SBS News belum dapat memverifikasi hal tersebut.


Pemerintah terlalu lambat bergerak

Mr Syarif mengatakan respon pemerintah Indonesia terhadap krisis ini telah ditandai oleh "penolakan, kepuasan diri dan kurangnya transparansi tentang lokasi dan jumlah kasus positif".

"Respon awalnya tidak baik. Maksud saya, pemerintah Indonesia telah menganggap enteng risiko COVID-19 ini pada bulan Januari dan Februari."

Ia mengatakan awal tahun ini, saat terjadi puncak wabah di Cina, Presiden Joko Widodo mengumumkan rencana untuk menawarkan insentif bagi pelancong asing dalam upaya untuk meningkatkan ekonomi.

"Langkah ini mengundang orang untuk pergi ke Bali sementara banyak kota lain di Asia sedang mempertimbangkan atau sudah menutup perbatasan mereka."
Namun minggu ini, pemerintah Indonesia meningkatkan langkah responnya, memberlakukan masa darurat dua minggu di Jakarta, yang bertujuan menghentikan penyebaran virus.

Di ibukota itu, layanan transportasi umum dibatasi, dengan masyarakat didorong untuk bekerja dari rumah. Bioskop dan pusat hiburan umum lainnya telah ditutup.

Tetapi Dr Darmawan mengatakan masyarakat tidak patuh pada langkah-langkah baru untuk menjaga jarak sosial.

Ia mengatakan dirinya dan orang-orang lain seprofesinya mendesak pihak berwenang untuk memperketat larangan guna memaksa masyarakat tidak keluar rumah.
Indonesia adalah negara berpenduduk Muslim terbanyak di dunia, dan dalam upaya untuk menghentikan penyebaran infeksi pada pertemuan besar keagamaan, Gubernur Jakarta Anies Baswedan telah menangguhkan semua kegiatan keagamaan di kota.

Mr Syarif mengatakan sejak itu, jumlah kehadiran di perkumpulan semacam itu telah "berkurang secara besar-besaran".

Namun dia mengatakan perkumpulan kecil keagamaan yang terdiri dari 20-30 orang, yang dikenal sebagai "pengajian" masih berlangsung di beberapa daerah di kota itu.

Program pengujian cepat massal diumumkan

Pekan lalu, pemerintah Indonesia mengumumkan dilakukannya pengujian cepat secara nasional untuk mempercepat deteksi infeksi.

Sejauh ini sudah ada peningkatan harian yang signifikan dalam jumlah kasus, meskipun Mr Syarif mengatakan itu adalah hal yang baik.

"Kemarin kami melihat lebih banyak lagi ditemukan kasus positif, itu berarti kami melihat perubahan dalam pendekatan yang dilakukan pemerintah."

Mengantisipasi lonjakan jumlah penerimaan di rumah sakit, Presiden Widodo meminta para petugas kesehatan untuk mempersiapkan rencana darurat guna mengatasi kemungkinan masuknya gelombang pasien.

Kampung atlet Asian Games 2018 kini telah diubah menjadi rumah sakit darurat.
Indonesian President Joko Widodo inspects a room during a visit at the Asian Games athlete's village which has been converted into a temporary hospital.
Indonesian President Joko Widodo inspects a room during a visit at the Asian Games athlete's village which has been converted into a temporary hospital. Source: ANTARA FOTO POOL
Tapi ada kekhawatiran bahwa langkah ini tidaklah cukup. Indonesia memiliki sistem perawatan kesehatan yang buruk dibandingkan dengan negara-negara lain yang terkena dampak virus ini.

Dr Darmawan mengatakan sistem kesehatan yang sudah meregang mungkin tidak dapat mengatasi arus pasien.

"[Ada] antrian panjang pasien. Mereka perlu dites, [tetapi] juga mencari perawatan medis, tetapi beberapa tidak dapat dirawat di rumah sakit. Hampir semua rumah sakit kini terlalu penuh."

Ia juga mengatakan tidak adanya perlindungan yang memadai bagi petugas kesehatan. Setidaknya delapan dokter dan satu perawat telah meninggal karena COVID-19.

Warga Australia harus menjaga jarak setidaknya 1,5 meter dari orang lain. Kepadatan di dalam ruangan tidak boleh lebih dari satu orang per empat meter persegi.

Jika Anda yakin telah terjangkit virus tersebut, hubungi dokter Anda (jangan kunjungi) atau hubungi Hotline Nasional Informasi Kesehatan Virus Corona di nomor 1800 020 080.

Jika Anda kesulitan bernapas atau mengalami keadaan darurat medis, hubungi 000.

SBS berkomitmen untuk memberi informasi pada komunitas Australia yang beragam tentang perkembangan terbaru dari COVID-19. Berita dan informasi tersedia dalam Bahasa Indonesia di 

Share
Published 27 March 2020 12:31pm
Updated 27 March 2020 4:36pm
By Abbie O'Brien
Presented by SBS Indonesian
Source: SBS


Share this with family and friends