Menggali Warisan China-Indonesia melalui Makanan

Membuka pandangan atas kekayaan warisan budaya saya.

Pangsit mie Ujung Pandang

Many do not realise that these popular Indonesian dishes are Chinese-Indonesian. Source: Flickr/closari/CC BY 2.0

'Kenapa dia tidak bisa jadi orang Indonesia saja?', pikiran saya sendiri. Orang Indonesia memiliki budaya yang kaya sementara orang Indonesia keturunan China adalah para asimilator yang tidak memiliki kekhasan tersendiri.

Saya tumbuh dengan berpikir bahwa masakan China-Indonesia adalah versi tidak asli dari makanan China tradisional, dengan tambahan sedikit kecap manis atau gula aren.
Bakso is one of Indonesia's heartiest foods.
Bakso is one of Indonesia's heartiest foods. Source: Wikimedia Commons/Christian Losari/CC BY 2.0
Tahun Baru Imlek menjadi suatu hal yang membingungkan karena nenek saya tidak menyiapkan masakan khas China pada umumnya. Ia memasak hidangan mie untuk melambangkan umur panjang, tapi di situlah bagian tentang China berakhir.

Saya tidak pernah repot untuk belajar tentang bagian China dari warisan budaya saya. Baru setelah saya membaca artikel tentang makanan Indonesia-Belanda, rasa ingin tahu saya terusik. Untuk pertama kalinya, saya duduk di dekat kaki ibu dan bibi saya, lalu menghubungi ahli kuliner William Wongso dan penulis makanan Lily Wibisono.
Saya terpana mengetahui bahwa banyak masakan Indonesia populer dipengaruhi oleh masakan China.
Saya tidak pernah menyadari bahwa pempek - hidangan yang banyak dimakan oleh ibu saya saat saya tumbuh besar - menurut salah satu dari beberapa versi, dibuat oleh imigran China pada abad ke-16.

Pempek adalah kue ikan yang disajikan dengan saus yang terbuat dari gula aren, bawang putih, cabai dan cuka aren. Saus ini pertama kali dibuat dengan mencampur pasta ikan dengan pati yang mungkin telah dibawa dari China untuk mencegah agar ikan tidak bau atau rusak.

Nama pempek berasal dari apek-apek, yang merujuk pada para paman Indonesia keturunan China yang beusia lebih tua, yang biasa mendorong gerobak untuk menjual kue ikan mereka.
Indonesian bakmi
Bakmi, or noodles, is credited to the Chinese who introduced noodles to Indonesia. Source: Flickr/Alpha/CC BY-SA 2.0
Saya tidak menyadari bahwa bakmi, atau mie, yang saya makan di warung-warung pinggir jalan di Jakarta, seringkali untuk sarapan dan juga makan siang, memperoleh namanya dari orang China yang memperkenalkan mie ke Indonesia.

Saya tidak menyadari bahwa orang Indonesia keturunan China menjadi pelopor pembuat pangsit dan bakso.  

Saya belajar bahwa mereka menciptakan pangsit untuk memuaskan kesenangan orang Indonesia akan sesuatu yang renyah - mereka menggorengnya dan membuat perbandingan kulit dengan isi menjadi 10: 1. Ketika saya akhirnya bertanya kepada ibu saya tentang masakan budayanya, dengan antusias ia mengatakan bahwa kata bakso adalah bahasa Hokian untuk 'daging cincang' (terjemahan harafiahnya adalah 'daging bundar').

Hidangan ini, diantara banyak yang lainnya, terus dicintai di Indonesia.
Penulis Lily Wibisono menjelaskan, "Saya rasa kebanyakan orang Indonesia tidak menyadari bahwa hidangan ini ada saat ini setelah evolusi lintas budaya China-Indonesia selama bertahun-tahun."

"Orang Indonesia telah lama menganggap makanan-makanan ini sebagai milik mereka sendiri. Dulu dan sekarang. Saya pikir politik dan selera orang Indonesia terhadap makanan selalu memiliki jalur yang berbeda."

Banyak orang Indonesia menerima hidangan ini tanpa mengetahui asal muasalnya, sementara saya menerima asal usul saya melalui belajar tentang makanan ini.

Mungkin terdengar konyol bahwa memiliki masakan budaya yang khas sangatlah berarti bagi saya. Tetapi makanan adalah salah satu hal kunci tentang warisan saya yang saya bangga untuk bagikan dengan orang lain.

Selengkapnya .

Share
Published 4 February 2020 11:54am
By Seraphina Seow
Presented by SBS Indonesian
Source: SBS Food


Share this with family and friends